Laman

Jumat, Agustus 27, 2010

BENAHI DIRIMU WAI JIWA

Mentari menyala di sini 
Di sini di dalam hatiku 
Gemuruhnya sampai di sini 
Di sini di urat darahku 
Meskipun tembok yang tinggi mengurungku 
Berlapis pagar duri sekitarku 
Tak satu pun yang mampu menghalangiku 
Menyala di dalam hatiku 
Hari ini hari milikiku 
Juga esok masih terbentang 
Dan mentari kan tetap menyala
Di sini di urat darahku  
(Sebuah potongan bait lagu yang berjudul mentari). 

Sebuah bait lagu penyemangat untuk sebuah harapan baru, harapkan untuk sebuah cahaya perubahan. Sebuah perubahan yang niscaya dan tentu menjadi  idaman bagi setiap ingsan manusia. Sebuah perubahan ke arah yang lebih baik, lebih sholeh, lebih keren dan seterusnya pokoknya yang baik-baik    Pujian  senantiasa kita lantunkan kepada Allah , dan kami menyampaikan shalawat terbaik kepada guru kita semua Nabi Muhammad, sebuah lantunan serta do’a semoga juga selalu teriring kepada para kaum muslimin yang tak hentinya menyerukan kalimat Allah di muka bumi ini, dan sebuah do’a serta rasa rindu kepada para syuhada yang telah berjuang dengan sepenuh harta dan jiwa dimana tidak ada lagi keraguan karena kalimat Allah sudah tertanam dalam setiap hatinya.
Sesungguhnya Allah tidak Mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’du :11 )  

Ingatlah ayat diatas, yang berarti seandainya kita menginkan hasil yang terbaik, tentunya tidak akan kita dapat hanya dengan bepangku tangan, Segeralah sadari itu wahai jiwa, sebelum hanya sesal yang akan menemanimu dalam duka yang berkepanjangan, yang membuat engkau kan terpuruk dalam sebuah keterputusasaan, menyerah pada keadaan sebab keputusan telah engkau dapatkan tanpa ada celah yang bisa engkau gunakan untuk merubahnya.
Dimomentum Ramadhan yang merupakan bulan ampunan dan bulan penuh rahmat, tidak akan berarti apa-apa bagi kita, jika tanpa ada usaha maksimal dari dalam diri  untuk mendapatkan ampun dan rahmat dari Allah SWT, Ramdhan akan berlalu dan meninggalkan kita begitu saja tanpa meningalkan kesan apapun dan jiwa kita tetap sama, hampa.
Ramadhan 17 hari sudah berlalu bagai mana dengan aku?, apakah telah dapat memanfaatkan secara maksimal, kelihatannya belum, ya Allah mudahkanlah jalan hamba ini untuk menjadi ingsan yang lebih baik di ramadhan kali ini, kuatkanlah hamba mu ini untuk memaksimalkan ibadah di sisa hari-hari Ramadhan  kali ini .

Prambanan