Laman

Selasa, Desember 07, 2010

Kenapa Mesti Bintang


Jika kita bicara Bintang tentunya, banyak orang yang ingin menjadi Bintang, Bintang kelas, Bintang Film, Bintang lapangan dan Bintang-bintang lainnya. Tapi pernahkah kita berfikir kenapa mesti Bintang yang digunakan untuk julukan orang-orang yang berprestasi bukan Rembulan kelas, atau bahkan mentari kelas, padahal jika kita amati sinar Bintang maka tentunya sinarnya akan kalah dengan sinar sang Mentari, lalu jika begitu apa istimewanya bintang jika dibandingkan Mentari, ternyata Bintang memang tidak mampu menjadi se megah mentari di siang hari, dan Bintang memang tak mau menjadi seperti Mentari’, karena  mentari akan lenyap ketika malam menjelang sedangkan Bintang akan terus ada siang malam walaupun ketika siang sinar bintang terhalang mentari cerah cemerlang, namun sebenarnya bintang tetap hadir memberi sinar, memberi arti, walau banyak diantara manusia yang tidak menyadarinya. karena Bintang hanya mahu memberi manfaat, bukan mahu dilihat.
Dan ketika malam menjelang Bintang juga mempunyai sahabat yang lebih cemerlang, dan tentunya lebih indah. Apalagi ketika malam purnama sudah barang tentu semua mata kan tertuju pada bulan yang sangat mempesona, bintang kan tersisihkan dan terlupakan karena yang menjadi Bintang malam saat ini adalah Bulan. Seharusnya Bintang protes kenapa bulan meski dijuluki Bintang malam, bukankah Bintang adalah aku, kenapa bulan tidak menjadi bulan malam?. Tetapi Bintang tidak pernah protes, dan Bintang tak pernah ’berkecil hati’, karena bintang hanya mahu menabur budi, bukan disanjungi.
Bintang hanya kan terlihat indah dan diperbincangkan keindahannya ketika malam tanpa bulan,  ketika tiada sahabat yang lebih menjulang, tetapi Bintang akan tetaplah Bintang, karena tanpa orang lain sadari Bintang senang tiasa disanjung dan dipuji keindahannya walaupun mereka melupakan Bintang yang sebenarnya.
Maka......
Jadilah engkau laksana Bintang yang terus memberi sinar meski tiada yang melihat, tetap menghiasi malam meski  ada Rembulan yang lebih indah. 
Jadilah engkau laksana Bintang yang tidak mempunyai sifat terterang, terindah tetapi tetap memberi arti dan tetap menjadi Bintang
Jadilah engkau laksana Bintang yang bersinar bukan untuk menjadi terterang, dan  memberi indah malam bukan untuk menjadi yang terindah.
Jadilah engkau laksana Bintang yang bersinar bukan untuk dilihat, bukan untuk di puji, tetapi bersinar hanya sesuai kehendak dan’yakin’ ini ilham dari Ilahi, hanya mengharap balasan ilahi.
Jadilah engkau laksana Bintang yang terkorbankan  untuk Bintang bukan Bintang, karena itu menjadi prinsipnya bahagia apabila membahagiakan.
Jadilah engkau laksana bintang maka engkau kan menjadi Bintang
Jadilah engkau Se iklas Bintang maka engkau kan jadi Bintang
Biarlah Bitang Malam adalah Bulan dan Bintang siang adalah Mentari
Tetapi Bintang yang sebenarnaya adalah Bintang

 Refleksi Tahun Baru Semoga bisa menjadi Bintang.

Sumber Gambar : http://www.google.co.id/imglanding?q=BINTANG+MALAM

2 komentar:

lukman nul hakim mengatakan...

nah ini nih ust,,,keren euy artikelnya

supriyadi mengatakan...

Wah UST,
sukanya berlebih biasa aja, kok ust,
baru latihan....