Laman

Sabtu, Desember 11, 2010

Belajar dari kegagalan lalat dan kesuksesan semut

Kadangkala kita menyerah dengan suatu kegagalan. Kadang kegagalan membuat kita menyerah dan putus asa. Tetapi, sebenarnya tidak ada yang namanya kegagalan dalam hidup kita ini. Suatu kegagalan membuat kita lebih dewasa, dan masalah itu akan menguatkan jiwa kita masing-masing. Masalah juga merupakan bukti bahwa kita adalah makhluk yang bernyawa. Masalah juga merupakan jalan tercepat menuju sebuah kesuksesan. Pernahkah kita mengamati sedikit saja, kelakuan semut dan lalat? Sedikit saja kita meluangkan waktu untuk mengamati perilaku hewan ini? Keduanya sesama serangga, tetapi, apa yang membedakan keduanya? Pernahkah melihat lalat ketika terperangkap dalam ruang kaca? Dia akan membenturkan dirinya pada jendela kaca tersebut dan dilakukannya berulang kali sampai dirinya lelah. Esoknya, lalat tadi mati kelelahan dan tergeletak lemas. Lho, bukankah lalat tadi telah berusaha? Ya, lalat tadi telah berusaha, tetapi ia selalu mencoba jalan yang sama berulang kali, padahal ia tahu bahwa jalan itu tak akan membebaskan dirinya dari jendela kaca tersebut. Tetapi, lalat tidak berani untuk mencoba jalan yang lain, setidaknya jalan yang dapat ia tempuh lagi meskipun gagal. Coba kita bandingkan dengan semut, ia selalu berusaha mencari jalan tercepat menuju sarangnya dan dia berani menempuh jalan yang baru, meskipun memberatkan dirinya sendiri. Dirinya selalu mencoba untuk menuju tujuannya. Jadi, dari kedua kisah ini saya mencoba untuk mengingatkan semuanya agar tidak berputusasa atas kegagalan yang menimpa. Bila sakit dengan sehat, suka dengan duka, pastinya masalah dipasangkan dengan solusi. Sering orang menyalahkan Tuhan atas masalah yang ia alami, padahal ia sendiri tak mau untuk mencari solusi. Yakinlah bahwa masalah dipasangkan dengan solusi, tinggal kita yang mau atau untuk berusaha. Solusi terkadang sangat mudah ditemukan, tetapi terkadang sulit  ditemukan bagaikan  Mencari jarum di tumpukan jerami . Tetapi, janganlah kita menyerah dan putus asa dalam mencari solusi dari masalah yang kita alami. Bila kita yakin akan solusi dariNya, maka percayalah, kita mampu untuk mencari solusi dari masalah yang kita alami. Bukankah dahulu kita yakin bahwa Tuhan menciptakan semua di dunia berpasangan, apakah kita tidak yakin bahwa kita sanggup dan mampu untuk mencari  penyelsaian dari masalah yang kita alami. Tentu, kita berharap bahwa Tuhan akan menurunkan solusinya, tetapi apakah mungkin, sedangkan kita hanya berpangku tangan? Tentu, kita menginginkan agar Tuhan menurunkan dewi fortunanya saat kita dalam keadaan kritis, tetapi bagaimana mungkin mendapatkan solusi , jika kita hanya berharap, sedangkan hidup kita diliputi dengan perasaan putus asa dan tidak yakin dengan pertolongan Nya? Coba kita renungi diri kita masing-masing, apakah kita sering mengeluh dan mengaduh ketika kita dihadapkan pada suatu masalah? Saya pernah diberi wejangan bahwa akan ada kepuasan tersendiri ketika kita berhasil menuntaskan masalah yang dihadapkan kepada kita. Dan yang harus kita yakini adalah bahwa masalah akan mendewasakan kita, dan semakin tinggi pohon maka terpaan angin makin kencang. Jadi selalu siap hadapi tantangan jadilah seperti semut yang selalu mencoba langkah baru untuk menaklukan tangan .                                                                                                                                                 Karya siswa ku yang tak suruh ngisi blog.                                                                        Sumber gambar:  http://www.google.co.id/imglanding?q=lalat+dan+semu  

Selasa, Desember 07, 2010

Kenapa Mesti Bintang


Jika kita bicara Bintang tentunya, banyak orang yang ingin menjadi Bintang, Bintang kelas, Bintang Film, Bintang lapangan dan Bintang-bintang lainnya. Tapi pernahkah kita berfikir kenapa mesti Bintang yang digunakan untuk julukan orang-orang yang berprestasi bukan Rembulan kelas, atau bahkan mentari kelas, padahal jika kita amati sinar Bintang maka tentunya sinarnya akan kalah dengan sinar sang Mentari, lalu jika begitu apa istimewanya bintang jika dibandingkan Mentari, ternyata Bintang memang tidak mampu menjadi se megah mentari di siang hari, dan Bintang memang tak mau menjadi seperti Mentari’, karena  mentari akan lenyap ketika malam menjelang sedangkan Bintang akan terus ada siang malam walaupun ketika siang sinar bintang terhalang mentari cerah cemerlang, namun sebenarnya bintang tetap hadir memberi sinar, memberi arti, walau banyak diantara manusia yang tidak menyadarinya. karena Bintang hanya mahu memberi manfaat, bukan mahu dilihat.
Dan ketika malam menjelang Bintang juga mempunyai sahabat yang lebih cemerlang, dan tentunya lebih indah. Apalagi ketika malam purnama sudah barang tentu semua mata kan tertuju pada bulan yang sangat mempesona, bintang kan tersisihkan dan terlupakan karena yang menjadi Bintang malam saat ini adalah Bulan. Seharusnya Bintang protes kenapa bulan meski dijuluki Bintang malam, bukankah Bintang adalah aku, kenapa bulan tidak menjadi bulan malam?. Tetapi Bintang tidak pernah protes, dan Bintang tak pernah ’berkecil hati’, karena bintang hanya mahu menabur budi, bukan disanjungi.
Bintang hanya kan terlihat indah dan diperbincangkan keindahannya ketika malam tanpa bulan,  ketika tiada sahabat yang lebih menjulang, tetapi Bintang akan tetaplah Bintang, karena tanpa orang lain sadari Bintang senang tiasa disanjung dan dipuji keindahannya walaupun mereka melupakan Bintang yang sebenarnya.
Maka......
Jadilah engkau laksana Bintang yang terus memberi sinar meski tiada yang melihat, tetap menghiasi malam meski  ada Rembulan yang lebih indah. 
Jadilah engkau laksana Bintang yang tidak mempunyai sifat terterang, terindah tetapi tetap memberi arti dan tetap menjadi Bintang
Jadilah engkau laksana Bintang yang bersinar bukan untuk menjadi terterang, dan  memberi indah malam bukan untuk menjadi yang terindah.
Jadilah engkau laksana Bintang yang bersinar bukan untuk dilihat, bukan untuk di puji, tetapi bersinar hanya sesuai kehendak dan’yakin’ ini ilham dari Ilahi, hanya mengharap balasan ilahi.
Jadilah engkau laksana Bintang yang terkorbankan  untuk Bintang bukan Bintang, karena itu menjadi prinsipnya bahagia apabila membahagiakan.
Jadilah engkau laksana bintang maka engkau kan menjadi Bintang
Jadilah engkau Se iklas Bintang maka engkau kan jadi Bintang
Biarlah Bitang Malam adalah Bulan dan Bintang siang adalah Mentari
Tetapi Bintang yang sebenarnaya adalah Bintang

 Refleksi Tahun Baru Semoga bisa menjadi Bintang.

Sumber Gambar : http://www.google.co.id/imglanding?q=BINTANG+MALAM

Kamis, November 25, 2010

SURGA ATAU NERAKA ITU PILIHAN KITA SENDIRI

Mau Surga atau Neraka




         Ternyata untuk jadi orang baik itu sulit, selalu  ada hambatan, baik yang datang dari disendiri ataupun juga lingkungan.Kalau saya sangat yakin kalau setiap orang pasti ingin menjadi seseorang yang baik, hanya saja keinginannya untuk menjadi baik kalah lebih besar daripada keinginannya yang lain. Kenapa bisa begitu?, ya bisa aja. coba kita cek  dengan menayakan pada seseorang, kalian ingin masuk surga atau neraka, hampir semua orang menjawab ingin masuk surga, tetapi pada kenyataannya seseorang yang ingin masuk surga itu, sangat sulit untuk menjaga amalan ahli surga justru  banyak di antara mereka yang pingin masuk surga tetapi masih sering melakukan amalan ahli neraka, mungkin salah satunya adalah kita.
          Jika demikian maka kesimpulan yang dapat saya tarik adalah bahwa untuk mewujudkan sesuatu itu tidak hanya dibutuhkan keinginan karena jika hanya keinginan maka semua itu hanya sekedar harapan, dan dalam kehidupan tentunya kita tidak cukup hanya dengan berharap, apalagi harap-harap cemas. Butuh suatu usaha yang cukup besar ntuk mewujudkan harapan untuk menjadi kenyataan, atau kalau bahasa suro' (rapat) butuk eksekusi nyata bukan sekedar teori atau keinginan, jadi yang penting itu eksekusinya!. Dan untuk mengeksekusi keinginan menjadi kenyataan tentunnya sangat sulit, maka untuk mewujudkan keinginan itu menjadi nyata butuh memaksa diri kita untuk melakukan keinginan kita. Jadi kalau kita ingin menjadi orang baik, disukai semua orang dan bermanfaat buat orang ain tentunya kita harus memaksa diri kita menjadi orang baik, gimana caranya, tentunya setiap orang punya cara yang berbeda-beda.
         Aku ingin tilawah setiap hari satu juz , pingin sholat malam setiap hari ingin puasa sunah, ya semua orang ingin seperti itu, hanya saja sulit untuk mewujudkanya, jadi  kalau hanya ingin  ya cuma keinginan, makanya kita harus paksa diri kita untuk melakukan itu dengan segala reiko. Jadi kesimpulan akhirnya  NERAKA atau SURGA itu adala pilihan kita sendiri tergantung kita mau yang mana. kalau mau surga ya paksalah diri kita untuk melakukan amalan ahli Surga dan jika ingin Neraka ya bersantailah maka neraka kan menjemput Mu.



Sumber gambar: http://www.google.co.id/imglanding?q=NERAKA&




Selasa, November 09, 2010

Ternyata hidupnya laron itu lama.



  1. Ternyata hidupnya laron itu lama.
    Pada saat solat magrib pada hari Senin 8 November 2010 udara terasa sangat  dingin, Sisa gerimis tadi sore masih tampak, Langit pun masih terlihat kaku kelabu. Dari kejauhan terlihat sekawanan hewan kecil yang bersayap berterbangan  tiba-tiba datang menghampiri lampu-lampu yang memberi cahaya di musola. Pada saat  kami selesai solat beribu-ribu  laron berbodong-bondong mengerubungi lampu musola, maklum saja sekarang kan musim hujan, ditambah lagi musola kami terbuka dan sekitarnya adalah kebun dan sawah.  Kontan saja anak-anak lansung pada ribut, tertawa renyah menggapai-gapai mahluk ringkih yang berterbangan dan berjatuhan tepat di atas mereka.
    Saya dari dulu penasaran sebenarnya laron dari apa?, banyak yang bilang juga kalau laron itu hidupnya hanya singkat, bahkan ada lagu nasid yang dilantunkan fatih mengatakan kalau laron itu hidupnya cuman sehari. Dari pada penasaran maka langsung saja saya berselancar di internet mencari data, alhasil saya mendapatkan berbagai info tentang laron.  
    Ternyata Laron itu diterbangkan oleh koloni rayap 2 kali dalam setahun dalam keadaan udara yang agak hangat dan angin yang tidak terlalu kencang dan serinnya adalah pada saat musim hujan. Hal dilakukan untuk meningkatkan harapan hidup laron terhadap gangguan alam dan tentunyabanyak kayu yang lapuk yang bisa dijadikan makanan.
    Yang membuat saya terkejut adalah,ternyata laron itu hidupnya lama, tidak singkat seperti yang saya kira dan mungkin teman-teman kira. Memang sih laron mempunyai sayap dan bisa terbang hanya cukup singkat. Akan tetapi tujuan laron terbang adalah untuk memperluas jangkauan koloni rayap. Tujuan laron datang pada lampu untuk mencari pasangannya. Setelah mereka menemukan pasangannya, maka mereka akan memutuskan sayap mereka dan akan berjalan beriringan mencari celah di tanah atau di bangunan untuk membentuk koloni baru. Jadi laron yang telah memutuskan sayapnya dan telah menemukan pasangannya akan menjadi Raja dan Ratu dikoloni rayap yang baru. Dan ternyata Ratu rayap dan raja rayap dapat hidup sampai dengan 20 tahun bahkan lebih. Jadi umur laron itu kalo hihitung-hitung sangat lamaaaaa, Untuk lebih jelasnya silahkan lihat dan perhatikan gambar ini
     










Rabu, Oktober 20, 2010

Pelestarian Permainan Tradisional

Permainan Tradisional 

Jika kita menanyakan pernahkah kalian memainkan permainan tradisional seperti Betangan, Grobak Sodor, dan PetakUmpet pada anak-anak sekarang hampir sebagian besar dari mereka pasti menjawab tidak pernah, jangankan memainkannya mungkin namanya saja asing bagi mereka. Anak-anak sekarang tidak mengetahui bahwa permainan tradisional adalah permainan yang sangat mengasikan  dan menyenangkan karena mereka sekarang lebih suka menghabiskan waktu bermainnya di depan komputer atau di  depan Televisi . Waktu-waktu luang mereka dihabiskan untuk bermain PS,Game Oline,dan jejaring sosial di dunia maya serta menonton Televisi. Padahal menurut Sosiolog dari Universitas Indonesia, Dra. Siti Hidayati menilai video games cukup gawat pengaruhnya pada sosialisasi anak. Dalam proses sosialisasi, anak butuh teman sebaya untuk bermain.
Disisilain permainan tradisional mempunyai dampak sangat positif bagi anak-anak, karena dengan bermain mereka dapat belajar berinteraksi sosial, berempati, berkerjasama dan memhami sifat rekan-rekanya. selain itu permainan tradisinal juga dapat dijadikan sebagai sarana Olah raga. Dengan bermain, anak dapat mengembangkan kreativitasnya dalam ide atau pelajaran. Hal ini sesuai dengan Penelitian Astuti (dalam Fitriani 2009) menunjukkan bahwa permainan tradisional dapat meningkatkan kemampuan sosial. Sedangkan penelitian Masturi (dalam Fitriani 2009) menunjukkan bahwa permainan tradisional mampu meningkatkan kemampuan berempati.
Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan masyarakat  namun kenyatannya kebanyakan pendidikan formal Menurut Munandar (dalam Fitriani 2009) pendidikan formal di Indonesia terutama menekankan pada pemikiran konvergen, yaitu berfokus pada tercapainya satu jawaban yang paling tepat terhadap suatu persoalan atau masalah. Murid-murid jarang dirangsang untuk melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang atau untuk memberikan alternatif-alternatif penyelesaian suatu masalah. 
Untuk itu butuh suatu lembaga pendidikan yang mampu memberikan ruang pada anak untuk menumbuhkan kreativitasnya tentunya salah satunya adalah dengan memberi kesempatan dan waktu untuk bermain.  Bermain memberi kesempatan pada anak untuk mewujudkan ide-ide baru, menemukan sesuatu yang baru guna membentuk cita-cita yang unik dan kreatif.  Permainan yang mampu mewujudkan semua itu adalah Permainan Tradisional. Karena kebanyakan alat permainan mutakhir bersifat otomatis anak tidak banyak bergerak hanya menekan-nekan tombol dan tidak berinteraksi dengan anak-anak lain jadi dapat dikatakan sebagian besar permainan moderen sangat kecil untuk dapat meningkatkan kretivitas anak.
Jika kita ingin menyaksikan anak-anak bermain permainan tradisional yang sekarang sangat sulit kita temui maka datanglah saja ke sekolah Boarding School SMPIT Bina Amal Gunungpati Semarang  setiap habis Asar, maka kita akan dapat menyaksikan Anak-anak bermain permainan Betengan,Grobak Sodor,PetakUmpet, Kasti dll. Sangat menyenangkan menyaksikan anak-anak bermain bermacam-macam  permainan tradisional, mereka saling berkejaran, ceria dan tertawa, yang pastinya akan membuat kita teringat pada masa kecil kita. Kita akan merasa terbawa kembali kekehidupan masa lalu yang tentram dan menyenangkan. Tetapi tentu saja beda kondisi anak-anak Bina Amal dengan kita dulu, karena walaupun mereka bermain permainan tradisional bukan berarti mereka gaptek (gagap teknologi) seperti masa kecil kita. Karena disini mereka disediakan falisitas yang lengkap dari internet dan sebagainya hanya saja penggunaannya di atur. Jadi mereka bermain untuk mengisi waktu luang dan menumbuhkan kretifitas sosial mereka, berempati, berkerjasama dan memhami sifat rekan-rekanya. Tertarik untuk menyaksikannya silahkan saja jika ada waktu luang mampir ke SMPIT BINA AMAL.

Sumber :
http://etd.eprints.ums.ac.id/3568/1/F100020120.pdf
http://www.wowd.com/lp.jsp?cid=AppBar1009IntlFitriani, Yanti.2009.  Efektifitas Permainan Tradisional  dalam Peningkatan  Kreativitas  Anak. Skripsi.
            Fakultas Psikologi UMS.




Senin, Oktober 04, 2010

Pohon Impian


 Pohon Impian

Impian manusia adalah sebuah doa kepada Allah,  Impian adalah suatu keharusan bagi insan yang mengiginkan kehidupan yang lebih baik. Bahkan ada ungkapan yang sangat populer  bahwa hari ini adalah mimpi kemarin dan mimpi hari ini adalah kenyatan esok hari. untuk itu janganlah kita malas untuk bermimpi,  dengan catatan  mimpi kita bukanlah sekedar angan-angan tanpa aksi, bagaikan ungkapan mimpi disiang bolong, tapi yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita bisa menjadikan impian kita sebagai motivasi, dan membuat kita untuk bergerak menyusun langkah-langkah untuk mewujudkan Impian yang telah direncanakan.

Berawal dari hal di atas  pada momentum bulan yang istimewa bulan yang penuh berkah, bulan Ramadhan. SMPIT Bina Amal mengadakan acara Pondok Ramadhan yang disalah satu sesi acaranya adalah membuat Pohon Impian. Pohon Impian disini dilakukan dengan cara, anak di minta untuk menuliskan Impiannya  di dalam sebuah kertas yang  bergambar ilustrasi wajah mereka masing-masing. Sebelum mereka menuliskan impiannya, mereka terlebih dahulu diberikan motifasi terlebih dahulu,dan tentunya diberi pengertian bahwa permohonannya itu adalah doa kepada Allah SWT, bukan permintaan kepada pohon atau  kepada makhuk Allah lainnya.

Siswa menulis bermacam-macam harapan, berikut ini salah satu tulisan harapan siswa: " Saya pingin mendapatkan nilai UN terbaik sekelas atau gak minimal nilai saya 80, saya pingin membahagiakan orang tua saya, saya berharah keluarga saya masuksurga semua, saya berharap dapat menjadi contoh terbaikbuat adik-adik saya, saya ingin cita-cita saya tercapai, saya ingin belajar dengan giat molai dari sekarang demi menggapai cita-cita di dunia dan akhirat, saya pingin berguna bagi nusa dan bangsa".

Setelah anak selesai menuliskan harapanya, maka telah disediakan  pohon kayu yang telah di hias untuk di gunakan sebagai tempat menggantungkan harapan para siswa. Pohon tersebut kemudian di letakkan dikelas, dengan harapan setiap ada orang yang membaca harapan-harapan siswa tersebut mengamininya dan mendoakan kepada Allah agar harapan para siswa dikabulkan.




Jumat, Agustus 27, 2010

BENAHI DIRIMU WAI JIWA

Mentari menyala di sini 
Di sini di dalam hatiku 
Gemuruhnya sampai di sini 
Di sini di urat darahku 
Meskipun tembok yang tinggi mengurungku 
Berlapis pagar duri sekitarku 
Tak satu pun yang mampu menghalangiku 
Menyala di dalam hatiku 
Hari ini hari milikiku 
Juga esok masih terbentang 
Dan mentari kan tetap menyala
Di sini di urat darahku  
(Sebuah potongan bait lagu yang berjudul mentari). 

Sebuah bait lagu penyemangat untuk sebuah harapan baru, harapkan untuk sebuah cahaya perubahan. Sebuah perubahan yang niscaya dan tentu menjadi  idaman bagi setiap ingsan manusia. Sebuah perubahan ke arah yang lebih baik, lebih sholeh, lebih keren dan seterusnya pokoknya yang baik-baik    Pujian  senantiasa kita lantunkan kepada Allah , dan kami menyampaikan shalawat terbaik kepada guru kita semua Nabi Muhammad, sebuah lantunan serta do’a semoga juga selalu teriring kepada para kaum muslimin yang tak hentinya menyerukan kalimat Allah di muka bumi ini, dan sebuah do’a serta rasa rindu kepada para syuhada yang telah berjuang dengan sepenuh harta dan jiwa dimana tidak ada lagi keraguan karena kalimat Allah sudah tertanam dalam setiap hatinya.
Sesungguhnya Allah tidak Mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’du :11 )  

Ingatlah ayat diatas, yang berarti seandainya kita menginkan hasil yang terbaik, tentunya tidak akan kita dapat hanya dengan bepangku tangan, Segeralah sadari itu wahai jiwa, sebelum hanya sesal yang akan menemanimu dalam duka yang berkepanjangan, yang membuat engkau kan terpuruk dalam sebuah keterputusasaan, menyerah pada keadaan sebab keputusan telah engkau dapatkan tanpa ada celah yang bisa engkau gunakan untuk merubahnya.
Dimomentum Ramadhan yang merupakan bulan ampunan dan bulan penuh rahmat, tidak akan berarti apa-apa bagi kita, jika tanpa ada usaha maksimal dari dalam diri  untuk mendapatkan ampun dan rahmat dari Allah SWT, Ramdhan akan berlalu dan meninggalkan kita begitu saja tanpa meningalkan kesan apapun dan jiwa kita tetap sama, hampa.
Ramadhan 17 hari sudah berlalu bagai mana dengan aku?, apakah telah dapat memanfaatkan secara maksimal, kelihatannya belum, ya Allah mudahkanlah jalan hamba ini untuk menjadi ingsan yang lebih baik di ramadhan kali ini, kuatkanlah hamba mu ini untuk memaksimalkan ibadah di sisa hari-hari Ramadhan  kali ini .

Prambanan